Dibenak kalian tentu sudah paham apa yang akan saya tulis kali ini. Tema kali ini saya akan menangkat mengenai cara-cara agar kita menjadi pintar dan berprestasi dalam belajar. Sebelum kita bahas tentang cara-caranya saya akan berbagi pengalaman terlebih dahulu tentang kehidupan saya. Pada awalnya sejak saya di usia taman kanak-kanak sebenarnya sudah terlihat, jika saya adalah anak yang cukup pandai. Tetapi entah kenapa tahun demi tahun perkembangan saya tidak menuju kepada kepandaian saya.
Perkembangan saya lebih pada kebiasaaan-kebiasaan yang tidak baik, seperti melamun, mengandai-andai, lebih sering bermain-main. Melihat kebiasaan seperti itu saya baru sadar ketika menganjak usia pubertas. Padahal usia pubertas merupakan pengalihan antara anak-anak menuju ke usia remaja dan biasanya dibarengi dengan perubahan-perubahan yang lain. Pada usia inilah biasanya anak-anak berubah secara drastis. Pada umumnya anak akan mengalami perubahan fisiknya dan sekaligus fungsi biologisnya. Tetapi saya mengalami tiga fase sekaligus yaitu, perubahan perubahan yaitu fisik, biologis, dan kedewasaan saya. Pada saat itulah saya mengalami pendewasaan yang total. Pendewasaan ini bertolak belakang dengan tindakan-tindakan saya dahulu. Semisal yang dulu tidak pernah membantu orang tua sekarang menjadi membantu. Pendewasaan ini juga dibarengi dengan pola belajar saya dimulai dari yang tadinya belum paham sama sekali tentang pelajaran sampai mau berusaha untuk belajar. Samapai orang tua yang tadinya menilai saya anak nakal sampai berubah drastis dan selalu mendorong saya untuk menjadi anak yang lebih baik. Nilai dalam pelajaranpun semakin naik dan berubah ke arah yang lebih baik.
Baik dari paparan di atas saya merangkum beberapa cara agar dalam belajar bisa terserap dan dengan mudah. Ada tiga bagian, yaitu:
1. Meninggalkan kebiasaan yang buruk
Mungkin kebanyakan anak-anak yang memiliki banyak hobi atau kebiasaan yang menjadikan hidupnya tidak terlepas dari kebiasaan itu bisa terbuai dan lepas begitu saja tanpa arah. Hal inilah yang menjadikan kita kekurangan konsentrasi dalam belajar. Kita bisa mengurangi kebiasaan atau hobi kita yang dianggap kurang bermanfaat dan palah bisa menjadikan kerugian bagi kita. Misalnya saja kita mempunyai hobi memancing dan olahraga maka lebih baik kita meninggalkan kebiasaan memancing. Lebih baik kita melakukan kebiasaan olahraga karena selain senang dan menyehatkan bagi tubuh. Memang meninggalkan kebiasaan yang sudah lama kita jalani lumayan sulit tetapi demi kebaikan kita maka harus kita korbankan salah satu. Apalagi kebiasaan sering melamun dan mengandai-anadai merupakan hal yang tidak baik bagi perkembangan otak kita. Melamun dan mengandai-anadai bisa melemahkan sistem kerja otak sehingga kita akan merasa cepat lelah dalam belajar.
2. Dorongan agar tidak tertinggal dengan teman
Dorongan ini biasanya jika melihat teman sejawat kita mendapatkan nilai yang lebih baik dari kita. Biasanya anak yang akan mengalami perubahan pada perkembangan otaknya maka pada saat melihat dan mengalami hal ini secara reflek akan terdorong. Dorongan ini biasanya dibarengi dengan semangat belajar untuk mencapai apa yang sudah diraih oleh teman sejawat kita. Cara agar dorongan muncul dalam benak kita yaitu dengan menganggap teman sejawat kita adalah musuh dalam sebuah pertandingan yang memperebutkan kejuaraan. Dengan cara inilah dorongan akan secara reflek muncul pada diri kita.
3. Menjadikan materi pelajaran sebagai hal yang perlu ditelusuri
Bagian inilah yang merupakan puncak keberhasilan dalam proses perubahan belajar. Biasanya jika hal ini sudah terjadi maka secara otomatis otak kita akan mudah dalam mempelajari sebuh materi pelajaran. Tidak ada rasa paksaan dalam belajar tetapi memang menganggap sebuah proses belajar memang menjadi kebiasaan. Proses ini terjadi pada saat kita belajar dan merasa tertantang untuk memecahkan sebuah masalah. Apalagi jika berhasil memecahkan sebuah soal yang sangat sulit maka akan timbul kepuasaan yang tertinggi. Kebiasaan ini biasanya merasa dirinya ingin mendalami dan merasa penasaran pada materi pelajaran tertentu.
Sekian artikel yang saya tulis. Saya sampaikan mesik satu artikel. Salam bagi pembaca seluruhnya dimanapun anda berada.
Perkembangan saya lebih pada kebiasaaan-kebiasaan yang tidak baik, seperti melamun, mengandai-andai, lebih sering bermain-main. Melihat kebiasaan seperti itu saya baru sadar ketika menganjak usia pubertas. Padahal usia pubertas merupakan pengalihan antara anak-anak menuju ke usia remaja dan biasanya dibarengi dengan perubahan-perubahan yang lain. Pada usia inilah biasanya anak-anak berubah secara drastis. Pada umumnya anak akan mengalami perubahan fisiknya dan sekaligus fungsi biologisnya. Tetapi saya mengalami tiga fase sekaligus yaitu, perubahan perubahan yaitu fisik, biologis, dan kedewasaan saya. Pada saat itulah saya mengalami pendewasaan yang total. Pendewasaan ini bertolak belakang dengan tindakan-tindakan saya dahulu. Semisal yang dulu tidak pernah membantu orang tua sekarang menjadi membantu. Pendewasaan ini juga dibarengi dengan pola belajar saya dimulai dari yang tadinya belum paham sama sekali tentang pelajaran sampai mau berusaha untuk belajar. Samapai orang tua yang tadinya menilai saya anak nakal sampai berubah drastis dan selalu mendorong saya untuk menjadi anak yang lebih baik. Nilai dalam pelajaranpun semakin naik dan berubah ke arah yang lebih baik.
Baik dari paparan di atas saya merangkum beberapa cara agar dalam belajar bisa terserap dan dengan mudah. Ada tiga bagian, yaitu:
1. Meninggalkan kebiasaan yang buruk
Mungkin kebanyakan anak-anak yang memiliki banyak hobi atau kebiasaan yang menjadikan hidupnya tidak terlepas dari kebiasaan itu bisa terbuai dan lepas begitu saja tanpa arah. Hal inilah yang menjadikan kita kekurangan konsentrasi dalam belajar. Kita bisa mengurangi kebiasaan atau hobi kita yang dianggap kurang bermanfaat dan palah bisa menjadikan kerugian bagi kita. Misalnya saja kita mempunyai hobi memancing dan olahraga maka lebih baik kita meninggalkan kebiasaan memancing. Lebih baik kita melakukan kebiasaan olahraga karena selain senang dan menyehatkan bagi tubuh. Memang meninggalkan kebiasaan yang sudah lama kita jalani lumayan sulit tetapi demi kebaikan kita maka harus kita korbankan salah satu. Apalagi kebiasaan sering melamun dan mengandai-anadai merupakan hal yang tidak baik bagi perkembangan otak kita. Melamun dan mengandai-anadai bisa melemahkan sistem kerja otak sehingga kita akan merasa cepat lelah dalam belajar.
2. Dorongan agar tidak tertinggal dengan teman
Dorongan ini biasanya jika melihat teman sejawat kita mendapatkan nilai yang lebih baik dari kita. Biasanya anak yang akan mengalami perubahan pada perkembangan otaknya maka pada saat melihat dan mengalami hal ini secara reflek akan terdorong. Dorongan ini biasanya dibarengi dengan semangat belajar untuk mencapai apa yang sudah diraih oleh teman sejawat kita. Cara agar dorongan muncul dalam benak kita yaitu dengan menganggap teman sejawat kita adalah musuh dalam sebuah pertandingan yang memperebutkan kejuaraan. Dengan cara inilah dorongan akan secara reflek muncul pada diri kita.
3. Menjadikan materi pelajaran sebagai hal yang perlu ditelusuri
Bagian inilah yang merupakan puncak keberhasilan dalam proses perubahan belajar. Biasanya jika hal ini sudah terjadi maka secara otomatis otak kita akan mudah dalam mempelajari sebuh materi pelajaran. Tidak ada rasa paksaan dalam belajar tetapi memang menganggap sebuah proses belajar memang menjadi kebiasaan. Proses ini terjadi pada saat kita belajar dan merasa tertantang untuk memecahkan sebuah masalah. Apalagi jika berhasil memecahkan sebuah soal yang sangat sulit maka akan timbul kepuasaan yang tertinggi. Kebiasaan ini biasanya merasa dirinya ingin mendalami dan merasa penasaran pada materi pelajaran tertentu.
Sekian artikel yang saya tulis. Saya sampaikan mesik satu artikel. Salam bagi pembaca seluruhnya dimanapun anda berada.
Labels:
MENDIDIK ANAK
Thanks for reading Cara Belajar supaya cepat terserap dan menjadi Pintar. Please share...!
0 Comment for "Cara Belajar supaya cepat terserap dan menjadi Pintar"