Menengok dari pengalaman
saya menjadi guru wiyata atau honorer alias masih proses belajar dalam mengajar
maka ada beberapa catatan yang sangat banyak mengenai pengalaman saya pada saat
proses pembelajaran. Secara umum seseorang yang baru terjun dalam bidang apapun
pasti akan mengalami yang namanya proses adaptasi baik itu dengan lingkungan
maupun dengan interaksi antara orang dengan orang. Tidak hanya adaptasi dengan
seseorang yang seumuran dengan kita tetapi juga orang-orang yang berada di
lingkup kita. Dalam bekerja pun proses adaptasi juga sangat berperan penting
dikarenakan seseorang tidak langsung bisa menerima keadaan yang ada di
lingkungannya. Dalam kasus yang saya alami yaitu bekerja dalam bidasng
pendidikan tepatnya yaitu sebagai pendidik. Banyak sekali hal-hal yang harus
saya jalani diantaranya ada yang masih baru dan ada juga hal yang sudah pernah
dialami. Namun dari beberapa pengalaman yang pernah dialami banyak hal-hal baru
yang timbul dalam tempat kerja barunya. Tidak banyak hal yang bisa kita lalui
dengan mulus kebanyakan dari permasalahan yang muncul pada saat proses
pembelajaran hanya sedikit saja yang bisa dikatakan memuaskan. Bukan
permasalahan yang sebenarnya menjadikan masalah-masalah ini sulit dilalui
tetapi faktor dari individualnya itu sendiri. Kebanyakan dari mereka
menyalahkan kurangnya semangat dalam mengajar dikarenakan kurangnya gaji atau
honor setiap bulannya. Tidak hanya itu bahkan pada dekade terakhir ini
pengangkatan Pegawai Negeri Sipil mulai dikurangi sehingga benyak bermunculan
guru-guru wiyata atau honorer bahkan disuatu tempat antara guru yang negeri dan
suwasta banyak yang suwastanya. Namun tidak mengelak jika permasalahan ini juga
berperan penting guna mendorong kesemangatan dalam mengajar siswa-siswanya.
Lebih mengerucut pada pembahasan kali ini bawha faktor permasalahan dalam
proses pembelajaran khususnya dalam menangani anak didik yang cukup lumayan
bandel dan sulit dihadapi sebenarnya beban ini tidak seluruhnya ditumpang
semuanya kepada gurunya. Melihat anak-anak didiknya waktu pemantauan di
sekolahan hanya seperempat hari saja. Pernah saya ditanya oleh teman saya yang
juga berprofesi sebagai guru honorer menyampaikan kesulitannya pada waktu
proses pembelajaram terutama dalam pengkondisian kelas. Ditambah ada anak yang
di dalam kelasnya merupakan biang kerok dari semuanya yaitu anak yang sangat
bandel dan nakal. Nakalnya tidak hanya berbuat keramaian sendiri tetapi
kenakalannya sering menganggu teman-teman di kelasnya. Sehingga anak tersebut
yang menjadi kunci jika keramaian kelas sedang terjadi. Sebenarnya saya sendiri
pada awal-awal mengajar di sekolah yang baru saya masuki juga mengalami
kesulitan bahkan sampai saat ini juga masih ada saja masalah-masalah yang
sering terjadi baik itu dari anak-anak yang nakal dan masalah pada diri saya
sendiri. Terus bagaimana caranya dalam mengatasi permasalahan seperti ini jika
mendapati anak yang sangat bandel dan nakal juga sering menganggu teman-teman
sekelasnya sehingga menganggu ketenangan pada saat proses pembelajaran
berlangsung. Di bawah ini ada beberapa cara supaya anak yang bandel itu bisa
dikondisikan sehingga tidak menganggu dalam proses pembelajaran diantaranya;
(1)
Persiapkan Merode dan Strategi Kita
dalam Proses Pembelajaran
Tidak dipungkiri bahwa
setiap guru pasti sudah pernah mempelajarinya pada saat di bangku perkuliahan
yang namanya metode dan strategi. Namun terkadang metode tersebut bisa meleset
jika kita terapkan pada kelas yang kita masuki. Metode ini lebih kepada metode
penyusaian terhadap kondisi kelas dan anak-anak didiknya. Bahkan tidak banyak
yang bisa kita terapkan metode dan strategi tersebut. Metode dan strategi yang
baik dalam mengangani permasalahan pada proses pembelajaran yaitu metode yang
tidak kaku. Metode dan strtegi yang tidak kaku yaitu seperti proses
pembelajaran yang tidak banyak melibatkan keaktifan anak-anak dalam mengambil
peranan dalam proses pembelajaran. Kenapa saya berbanding terbalik dengan fakta
sekarang ini jika anak-anak seharusnya yang aktif dalam pembelajaran. Hal itu
boleh saja jika diterapkan kepada guru yang sudah profesional namun, jika
diterapkan pada guru yang masih junior alias belum berpengalaman maka akan
berantakan atau menjadikan kegaduhan di kelasnya. Kunci yang bisa kita lakukan
yaitu hanyalah menjadikan kelas yang kita pegang bisa kita kondisikan saja. Tujuan
tersebut agar ruang gerak anak yang bandel tersebut tidak ada sehingga
kegaduhan bisa kita hindari. Oleh sebab itu, Jangan muluk-muluk terlalu tinggi-tinggi
dalam mencapai hasil pembelajaran. Yang penting pembentukan karakter terhadap
anak yang masih bandel tersebut.
(2)
Berilah Kepastian Kepada Anak didiknya
pada saat Proses Pembelajaran
Kepastian ini bisa saya
contohkan seperti pertanyaan berikut “siswa bertanya kepada gurunya pak guru
soal untuk ulangan nanti berapa jumlahnya? ” maka jawaban guru yang baik yaitu
dengan jelas mengatakan 10 soal. Jangan sampai ragu-ragu menjawabnya seperti
ini “ya nanti tergantung waktunya cukup atau tidak jika cukup 15 jika tidak
cukup 10 saja” dengan jawaban seperti ini akan mengakibatkan si anak merasa
gurunya kurang konsisten. Sehingga prilaku siswa akan seenaknya saja dalam
proses pembelajaran. Contoh ini hanya sebagian kecil yang bisa saya utarakan
masih banyak jika kita terjun langsung pada saat pembelajaran. Biasanya si anak
akan meminta kejelasan kepada gurunya apa kegiatan yang akan dilaksanakan. Pada
dasarnya anak seusia SD masih sangat polos dalam karakternya sehingga
tergantung kita bisa tidak membentuk watak siswa tersebut. Hal ini secara menyeluruh
akan mempengaruhi anak yang dianggap bandel dikelasnya sehingga anak tersebut
akan terbawa dengan suasana yang kondusif di kelasnya. Kunci ini lebih
ditekankan pengkondisian kelas terlebih dahulu sebelum anak bandel tersebut
bertindak seenaknya saja.
(3)
Dibiasakan Disiplin dalam Belajar
Disiplin merupakan faktor
utama dalam kegiatan apapun terutama dalam proses pembelajaran. Biasanya si
anak akan melihat prilaku gurunya dalam proses pembeljaran. Misalnya bel masuk
jam tujuh maka diusahakan jam tujuh masuk ke kelas yang diampunya paling tidak
hanya terlambat lima atau sepuluh menit. Jangan sampai terlambat sampai tiga
puluh menit. Jika keterlambatan ini sering terulang-ulang maka yang akan
terjadi yaitu pembiasaan buruk pada siswa akan tertanam. Lagi-lagi kunci ini
ditekankan pada gurunya. Apalagi jika ada anak yang nakal membuat keributan di
kelasnya maka akan terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Tujuan ini masih
sama dengan pembahasan di atas yaitu memberi ruang gerak yang sedikit kepada
anak yang bandel agar tidak ada kesempatan untuk menganggu teman sekelasnya.
(4)
Lihat karakter Anak Bandel Tersebut
Biasanya anak bandel akan
berulah jika mendapati gurunya kurang tegas dalam pembelajaran. Oleh sebab itu
agar hal tersebut tidak terjadi perlu kita pantau secara seksama anak bandel
tersebut. Prilaku apa yang sering dilakukan kepada teman-teman di kelasnya. Jika
memang si anak berbuat kontak fisik kepada teman-temannya maka tindakan yang
bisa kita lakukan yaitu diberitahukan kepada anaknya jika masih mengulangi
perbuatan tersebut maka akan dilaporkan kepada orangtuanya. Namun jika
perbuatan anak bandel tersebut sering mengolok-olok teman sekelasnya maka cukup
dengan nasehat kita secara terpantau.
(5)
Jangan Terlalu Memuji dan Jangan Juga
Terlalu Menghukumnya
Biasanya anak seperti ini
memiliki jiwa yang temperamental atau keras maka hal yang bisa kita lakukan
yaitu bertindak seolah-olah kita menganggapnya biasa-biasa saja. Jika kita
memperlakukan berlebihan kepada anak tersebut maka biasanya si anak akan
bertambah bandelnya karena merasa diperhatikan lebih daripada teman-temannya. Cara
yang paling efektif yaitu dibimbing secara halus sedikit demi sedikit dengan
lemah lembut. Jangan juga dinasehati di depan kelasnya dengan kata-kata yang
kasar dengan menunjuk namanya. Hal yang bisa terjadi akan berdampak panjang
terhadap psikologi si anak tersebut. Hal yang lebih buruk lagi jika kita
memarahi di depan kelas yaitu akan semakin memusuhi teman sekelasnya.
(6)
Berilah Kepercayaan yang Ringan
Kepada Anak Bandel Tersebut
Kepercayaan tersebut bisa
seperti diberi kesempatan untuk menjawab pada saat guru melemparkan pertanyaan
di depan kelasnya. Pembiasaan ini jika teratur akan menjadikan si anak merasa
sadar jika dirinya dianggap berperan penting di kelasnya.
(7)
Mencoba Pendekatan Kepada Teman Dekat
di Kelasnya
Cara ini lebih ditekankan
untuk mencari informasi tingkah laku anak tersebut selama di kelasnya. Apakah
kegiatannya yang anak lakukan dan dengan siapa anak tersebut bergaul. Jika
sudah menemui titik temunya kita bisa mengambil kesimpulan bahwa anak tersebut
bandel dan nakal dikarenakan ulah sendiri atau ada teman yang memulai terlebih
dahulu. Jika kesimpulannya sudah bisa diambil maka langkah selanjutnya yaitu
mencoba mengkomunikasikan anak tersebut dengan teman-teman yang lainnya.
(8)
Mencoba Pendekatan Kepada Orangtua Si
Anak Bandel
Mungkin hal ini merupakan
metode yang terakhir digunakan jika memang si anak tersebut sangat sulit
diatur. Diusahakan jangan sampai anak tersebut tau jika kita mempunyai hubungan
kepada orang tuanya. Kita berusaha dengan mencari tahu apa saja yang dilakukan
anaknya di rumah apakah sering dirumah atau bermain diluar bersama teman-teman
seusianya atau beda umurnya sangat jauh. Hal ini bisa mempengaruhi tingkah laku
si anak. Juga mengetahui kegiatan apa yang sering dilakukan dirumahnya. Jika
kita sudah mengetahui maka negosiasilah kepada orangtuanya bagaimana baiknya
supaya anaknya bisa berprilaku lebih baik dari sebelumnya.
Itu saja yang bisa saya
utarakan mengenai artikel cara mengatasi anak bandel atau nakal dikelas. Semoga
bisa bermanfaat bagi para pembaca khususnya para pendidik yang masih pemula. Saran
saya cukup mudah yaitu tetap semangat bagi para pengajar yang masih muda-muda.
Jika menemui permasalahan di tengah jalan maka laluilah dan pecahkanlah jangan sampai
lari dari masalah. jika kita lari dari masalah maka menunjukkan bahwa kita
tidak profesional dalam bidangnya. Dan jangan putus asa dalam mencari
kreatifitas-kreatifitas untuk memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi
kususnya jika saat mengajar. Juga mencobalah dengan cara berinovasi dalam
penerapan metode pembelajaran di kelas. Ingat nasib bangsa ada ditangan para
anak-anak didik kita.
Labels:
MENDIDIK ANAK
Thanks for reading Cara Mengatasi Anak Nakal dan Bandel yang Menganggu Teman-temannya Saat Pembelajaran. Please share...!
0 Comment for "Cara Mengatasi Anak Nakal dan Bandel yang Menganggu Teman-temannya Saat Pembelajaran"