BLOG PEMBELAJARAN

PERGAULAN BEBAS


  Melihat dari realitas yang ada di lingkungan saat ini fakta-fakta seperti pada umumnya merupakan bentuk dari efek sosial yang mengarah kepada hal-hal yang negatif yang contohnya sudah sangat banyak di kalangan masyarakat umum seperti, pergaulan bebas, mengkonsumsi narkoba, minum-minuman keras, mencuri, dan lain-lain yang berhubungan dengan kegiatan di masyarakat. Kemudian lebih parahnya ada sebagian masyarakat yang menilai fakta-fakta seperti fakta-fakta di atas termasuk hal yang biasa karena akibat dampak dari pengaruh pergaulan dan wawasan yang tak terkendali. Namun ada juga yang dapat merespon dengan baik akibat munculnya fakta-fakta tersebut yang tidak sejalan dengan norma-norma yang ada di dalam masyarakat dan kalangan tersebut sangatlah minim, misalnya saja dari kalangan pendidikan,
pejabat desa, atupun dari kalangan pemerintahan atau lembaga-lembaga sosial yang ada di dalam masyarakat. Namun dengan adanya pihak-pihak yang dibilang dapat mersepon adanya keadaan negatif ini belum juga bisa merealisasikannya dan lagi-lagi dikarenakan sangat cepatnya perubahan-perubahan sosial yang ada di dalam masyarakat sehingga program-program atau kegiatan yang sudah di rumuskan bersama tidak dapat berjalan dengan lancer dan bahkan tidak bisa dijalankan.
            Kembali lagi pada pergaulan bebas. Disebabkan adanya hal-hal yang tidak sesuai inilah menjadikan fenomena pergaulan bebas semakin tidak  terkendali kemudian jika menengok dari prespektif pendidikan itu sendiri fenomena pergaulan bebas jelas sangat bertolak belakang dengan nilai-nilai pendidikan apalagi di laraskan dengan agama Islam tentu hal ini sangat bertentangan keras karena jika ditengok di dalam sumber-sumber agama Islam itu sendiri seperti al-Qur’an dan Hadis sudah ada larangan mengenai pergaulan bebas tersebut.
            Menjurus kepada solusi penyelesaiannya maka aka ada pihak-pihak yang menjadi pusat perhatian yaitu para guru-guru atau pendidik dan khususnya guru pendidiakn agama Islam. Terlihatnya para guru PAI tentu akan menjadi titik konsentrasi dari semua segi manapun yang berkaitan baik langsung maupun tidak langsung kemudian yang sebenarnya juga menimbulkan efek dari perubahan sosial itu sendiri dan berakibat di masyarakat.
            Di dalam aspek-aspek Pendidikan Agama Islam pergaulan bebas sebenarnya sudah jelas-jelas sebuah perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai PAI itu sendiri yang penjurusannya termasuk kedalam golongan perilaku atau akhlak tercela oleh karena itu tidak banyak dari pendidik terutama guru PAI yang mencoba menyelesaikannya mengunakan rujukan al-Qur’qn dan hadis namun parahnya masih terdapati tidak sedikit perilaku-perilaku pergaulan bebas ini yang merambah keseluruh kalangan masyarakat. Disinilah timbul pertanyaan siapakah yang salah? Gurunyakah? metode strateginyakah? Atau memang sipelaku pergaulan bebas itu sendiri?. Namun para pakar menyimpulkan bahwa yang mengakibatkan adanya perilaku pergaulan bebas tersebut adalah sistem sosialnya.
            Jika mencari titik yang menjadi akar permasalahan pergaulan bebas itu sendiri tentu melibatkan banyak aspek-aspek yang berkaitan seperti yang sauah dipaprkan diatas, namun bila di kaitkan dengan pendidikan maka yang menjadi titik perhatian adalah seorang pendidik atau guru kemudian difokuskan lebih terperinci kepada karisma seorang guru PAI hal inilah yang menjadi titik tumpu seorang guru PAI dalam pemfokusan penyelesaian permasalahan ini. Pergaulan bebas itu sendiri merupakan perbuatan yang menyimpang dari norma-norma yang ada di dalam masyarakat dan kebanyakan pelakunya dari kalangan remaja, misalnya saja seperti mabuk-mabukan, pergi ke hiburan malam, mengkonsumsi narkoba, dan masih banyak lain yang menunjukkan perilaku menyimpang. Sebenarnya setiap manusia ditekankan untuk bersosialisasi dengan sekitarnya agar hubungan diantara keduabelahpihak tetap terjalin dengan baik, namun bila sosialisasi ini disalah gunakan dalam prakteknya maka akan menimbulkan dampak-dampak yang negatif juga. Jika dilihat dari fungsinya sosialisasi ini sangat menyingung dengan pergaulan dan bisa juga pergaulan dikatakan sebagai perbuatan sosial kemudian kita sambung lagi dengan silaturahmi tentu pergaulan juga ada hubungannya, padahal tindakan silaturahmi ini juga tercantum dalam syari’at agama Islam. Pergaulan itu sendiri sebenarnya suatu tindakan yang manusiawi, namun jika tindakan tersebut dilakukan secara bebas maka akan menimbulkan kesenjangan-kesenjangan didalam tatanan sosialisasi itu sendiri dan norma-norma yang ada di dalam masyarakat.
Menengok ke zaman jahiliah atau sebelum datangnya Islam Sebenarnya kejadian-kejadian seperti pergaulan bebas ini telah ada dan bahkan pada zamannya nabi Nuh a.s sudah di dapati perilaku-perilaku yang menyinggung akibat dari pergaulan bebas ini. Pergaulan bebas di pandang suatu perbuatan yang sangat menyimpang dikarenakan perilaku ini banyak menimbulkan kerusakan daripada manfaatnya dan kebanyakan para pelakunya tidak memikirkan akibat dari perbuatan tersebut dan yang diutamakan adalah kenikmatan sesaat bahkan kerugian tersebut tidak hanya berdampak pada diri sendiri namun juga orang yang ada disekelilingnya. Karena kerusakan inilah para pakar terutama pendidik atau guru PAI mencoba berusaha keras untuk menyelesaikan permasalahan ini supaya tidak menimbulkan kerusakan yang lebih luas lagi di dalam masyarakat.
            Difokuskan kepada pendidik baik dari keluarga maupun guru di sekolahan formal untuk mendidik anak didiknya supaya si anak mempunyai karakter nilai yang memancarkan perilaku-perilaku terpuji dan sekaligus konsisten. Keluarga disini mempunyai peran yang sangat penting karena rata-rata waktu yang dilakukan atau dihabiskan banyak di dalam keluarga maka peran orangtua itu sendiri sangat penting yang harus memperhatikan anak-anaknya secara penuh bentuk perhatiannya bisa dari segi peraturan atau tindakan langsung dan tidak langsung, misal dari segi peraturan bisa berbentuk pencegahan, toleransi, jadwal yang konsisten. Yang kedua dari segi tindakan langsung seperti menyuruh anaknya sholat lima waktu dengan tepat jadwalnya, menyuruh si anak untuk pergi sholat berjama’ah, menyuruh si anak untuk membereskan rumahnya supaya rapi. Yang ketiga orang tua memberikan contoh kepada anaknya dengan sikap-sikap yang baik tidak hanya menyuruh si anak untuk melakukan perbuatan yang baik karena, jika keadaan orang tua yang tidak harmonis tentu sanggat mempengaruhi keadaan si anak itu sendiri dan akan berdampak buruk maka perlu ditekankan kepada orangtuanya untuk melekukan contoh tindakan tidak langsung seperti orangtuanyamemberi contoh shodakoh dengan memperlihatkan si orangtua tersebut sedang pada shodakoh, memberi contoh sholat tepat waktu dengan orangtuanya melaksanakan terlebih dahulu, memberi contoh perilaku-perilaku yang terpuji kepada anaknya supaya si anak dapat meniru dari perbuatan tersebut. Guru disini juga jangan sampai salah dalam menyampaikan aspirasi-aspirasinya kepada peserta didiknya. Guru atau pendidik juga tidak kalah peranannya dari keluarga sebagai pendidik peserta didiknya. Seorang guru yang berhasil adalah dia pendidik yang bisa mengantarkan anak didiknya menuju kepada kehidupan yang lebih bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya. Jika disebutkan peranan dari guru PAI itu sendiri dikaitkan dengan pencegahan pergaulan bebas maka sudah barang tntu seorang guru PAI sangat berperan dalam memberikan pendidikan kepada anak didiknya supaya tidak terjerumus kedalam jurang kemaksiatan. Peran guru PAI baik molai dari pendidikan dasar sampai atas inilah yang menjadi sorotan publik dalam penyelesaian permasalahan ini. Pertama dari pendidikan dasar bahwa seorang guru PAI sebenarnya disinilah kesempatan untuk menanamkan nilai-nilai karakter yang baik kepada anak didiknya supaya di kemudian hari menjadi anak didik yang bermoral karena menurut psikologi pada usia dini merupakan fase-fase yang mudah dalam menanamkan wawasan kepada seorag anak/manusia tetapi hal ini juga tidak memudahkan seorang guru PAI sesudahnya karena jika pendidikan dasarnya baik dan pendidikan menengah atau atasnya buruk maka hasilnyapun akan jelek. Kedua pendidikan menengah atau bisa disebut SLTA ini juga mempunyai andil dalam pengembangannya dari pendidikan dasar yang disini berperan dalam mengembangkan intelektualnya supaya menjadi anak didik yang sudah bisa memilih antara perilaku-perilaku yang jelek dan baik. Ketiga pendidikan atas atau perguruan tingi disini mempunyai peranan yang cukup signifikan karena disini termasuk fase penguatan atau  penentuan karakter-karakter yang dikembangkan pada masa pendidikan dasar dan menengah yang dikemudian hari diaplikasikan dalam masyarakat.
            Figur seorang guru PAI inilah yang menjadi contoh bagi orang-orang di sekitarnya dalam bertindak dan bahkan dituntut menjadi seorang pemimpin. Maka perlu diketahui bahwa untuk menjadi seorang guru PAI yang baik dan berkompeten dalam bidangnya merupakan usaha yang timbul dari dalam dairinya sendiri sehingga guru PAI ini adalah benar-benar tidak hanya sebagai kedudukan saja tetapi guru yang dapat merespon dari dalam diri sendiri dan dari luar dirinya, artinya dia yang bisa menemukan, menghasilkan, membuat, menghimpun, merencanakan, menjadikan, dan merevolusikan ide-ide yang belum ada untuk dijadikan rumus untuk merespon permasalahan-permasalahan yang timbul seiring dengan perugahan zaman.
           


Labels: MATERI UMUM

Thanks for reading PERGAULAN BEBAS. Please share...!

0 Comment for "PERGAULAN BEBAS"

Back To Top