Sebelum membahas mengenai
peran serta pendidikan pesantren dalam masyarakat mari kita bahas terlebih
dahulu menganai seluk beluk pesantren. Perkataan pesantren berasal dari kata santri , dengan awalan pe di
depan dan akhirn an berarti tempat tinggal para santri. Sedangkan
asal-usul kata “santri”, dalam pandangan Nurcholis Madjid dapat dilihat dari
dua pendapat. Pertama pendapat yang mengatakan bahwa “santri” berasal dari perkataan
“sastri”, sebuah kata dari
bahasa sansekerta yang artinya melek huruf. Kedua, pendapat yang mengatakan
bahwa santri sesungguhnya berasal dari bahsa Jawa, dari kata “cantrik”,
berartiseseorang yang selalu menggikuti seorang guru kemana guru ini pergi
menetap.Pendidikan pesantren
dapat dilihat dari bentuk dan sistemnya
berasal dari India.
Dalam proses penyebarannya di Negara Indonesia system tersebut telah dipergunakan secara umum untuk pendidikan dan pengajaran agama Hindu di Jawa. Setelah mengalami perkembangan dengan masuknya agama Islam di Jawa maka nama pesantren diambil oleh Islam. Istilah pesantren itu sendiri seperti menyebutnya mengaji bukan berasal dari Jawa melainkan dari Negara India. Ataupun istilah pondok, langgar yang ada di Jawa, surau di Minangkabau dan rengkang di Aceh bukanlah berasal dari Arab melainkan berasala dari India. Di samping berdasarkan alas an terminology, persaamaan bentuk antara pendidikan Hindu di India dan pesantren dapat dianggap sebagai petunjuk untuk menjelaskan asal usul system pendidikan pesantren.
Dalam proses penyebarannya di Negara Indonesia system tersebut telah dipergunakan secara umum untuk pendidikan dan pengajaran agama Hindu di Jawa. Setelah mengalami perkembangan dengan masuknya agama Islam di Jawa maka nama pesantren diambil oleh Islam. Istilah pesantren itu sendiri seperti menyebutnya mengaji bukan berasal dari Jawa melainkan dari Negara India. Ataupun istilah pondok, langgar yang ada di Jawa, surau di Minangkabau dan rengkang di Aceh bukanlah berasal dari Arab melainkan berasala dari India. Di samping berdasarkan alas an terminology, persaamaan bentuk antara pendidikan Hindu di India dan pesantren dapat dianggap sebagai petunjuk untuk menjelaskan asal usul system pendidikan pesantren.
Permasalahan menganai sejarah mengenai asal
usul pesantren tidak dapat diselesaikan dan dipahami seluruhnya sebelum
problematika lainnya diselesaikan terlebih dahulu yaitu tentang kedatangan dan
penyeberan Islam di Indonesia. Seperti diketahui kedatangan dan penyebaran
Islam di Indonesia kadang-kadang melalui jalan peperangan tetapi sebagian besar
melalui jalan damai. Dengan cara menyingkirkan agama lain secara perlahan-lahan.
Persoalan ini disinggung karena pembahasan tentang asal-usul pesantren
mempunyai dampak yang besar bagi model pendidikan ini.
Berdasarkan perkembangannya pesantren dari
masa-kemasa telah melalui beberapa evolusi yang sangat signifikan. Pada awal
mula pendirian pesantren yang diterapkan secara garis besar memiliki prinsip-prinsip
yang sama. Namun pada oprasionalnya bisa dibagi menjadi dua bentuk yaitu
pesantren yang berbasis tradisional atau sering kita sebut dengan Salaf dan
pesantren yang berbasis mengikuti perkembangan jaman yaitu Gontor. Pada mulanya
pesantren mempelajari barbagai ilmu agama yang merujuk pada kitab-kitab ulama
terdahulu dan pada perkembangannya sudah banyak yang menerapkan ilmu-ilmu umum
untuk menunjuang pengetahuan santri-santrinya. Untuk menjawab tantangan maka banyak
pesantren yang memasukkan ketrampilan terutama pada bidang wiraswasta guna
memberi bekal para santri-santrinya agar bisa menghadapi tantangan perkembangan
zaman.
Pesantren lebih diidentikkan dengan lembaga
pendidikan agama yang berdasarkan dengan prinsip Salaf. Biasanya pesantren-pesantren
yang berbasis Salaf ini berdiri paling banyak di area pedesaan. Sebaliknya pesantren
yang berbasis modern lebih didirikan di daerah perkotaan. Seorang santri yang
bisa disebut sebagai santri pesantren jika orang tersebut telah berguru kepada
kyai di pesantren tersebut setelah bertahun-tahun. Seseorang belum bisa disebut
dengan santri jika hanya berguru secara tidak teratur atau sering disebut
dengan santri kalong dalam bahasa Indonesia diartikan santri yang masuk
ke pondok jika ada waktu atau sering disebut datangnya tidak tetap. Seorang santri
bisa terlihat dari segi keilmuannya yang menonjol pada bidang keagamannya
khususnya dalam mengartikan bahasa arab ke bahasa Jawa. Namun tidak sedikit
dari mereka juga pandai dalam bidang lainnya seperti bakat-bakat keagamaan
Tilawah, kaligrafi, dakwah dan lain-lain. Dalam
sistem pendidikan yang dikembangkan oleh pondok pesantren sebagai upaya
mengoptimalkan potensi yang dimilikinya, pondok pesantren memberikan pelatihan
khusus atau diberikan tugas magang di beberapa tempat yang sesuai dengan
pengembangan yang akan dilakukan di pondok pesantren. Di sini peranan pondok
sebagai fasilitator dan instrumental sangat dominan.
Dari paparan di atas bisa ditarik kesimpulan
bahwa dunia pesantren sangatlan berperan penting dalam kehidupan di masyarakat.
Peran serta ini bisa dibagi menjadi dua pokok yaitu:
1. Peran dari segi pendidikan atau
keilmuan
Dalam peran pendidikan lulusan dari pesantren
sudah terlihat pada keilmuannya yang dimiliki seorang santri tersebut. Kebanyakan
dari mereka bekerja sebagai guru atau ustadz. Pembelajaran biasanya
dilaksanakan di masjid dan di musala yang ada di desanya. Selain menjadi ustadz
di desanya biasanya juga dipercaya untuk memberikan wawasannya di
sekolah-sekolah terdekat untuk mengisi materi mengenai bidang keagamaan. Ada beberapa
dari mereka juga mengajar pada madrasah-madrasah tradisional.
2. Peran dari segi ketrampilan
bermasyaraka
Peran mereka dari segi ini bisa terlihat dari
beberapa dari mereka yang dipercaya untuk mengisi pada acara-acara pengajian
tertentu. Ketrampilan lainnya yaitu sebagai guru seni baik itu seni suara,
kaligrafi, rebana, dan lain-lain. Biasa dari mereka ditunjuk oleh
sekolah-sekolah yang membutuhkan keahlian mereka untuk mendidik siswa-siswanya
di sekolah tersebut dengan kata lain yaitu sebagai guru ekstrakurikuler bidang
agama dan seni.
Pondok pesantren dilahirkan
untuk memberikan respon terhadap situasi dan kondisi sosial suatu masyarakat
yang tengah dihadapakan pada runtuhnya sendi-sendi moral, melalui transformasi
nilai yang ditawarkan. Yang disebabkan dengan perkembangan zaman yang tidak
menentu ini. Kehadirannya bisa disebut sebagai agen perubahan sosial (agent of
social change), yang selalu melakukan pembebasan pada masyarakat dari segala
keburukan moral, penindasan politik, kemiskinan ilmu pengetahuan, dan bahkan
dari pemiskinan ekonomi. Biasanya metode yang digunakan untuk memecahkan permasalahan
yang sedang ada di dalam masyarakat yaitu dengan pendekatan keagamaan yang
diselaraskan dengan keadaan yang ada di dalam masyarakat.
Secara umum pendidikan
pesantren tidak jauh berbeda dengan pendidikan formal yang ada di zaman
sekarang ini. Namun pendidikan pesantren lebih ditekankan pada aspek pendidikan
agamanya. Baik itu pendidikan pesantren yang berbasis Gontor dan pesantren yang
berbasis Salaf keduanya tetap berpegang pada ajaran agama Islam dan keduanya
tetap memiliki kualitas dan kuantitas yang menonjol pada bidang masing-masing.
Labels:
MATERI AGAMA
Thanks for reading Peran Serta Pendidikan Pesantren dalam Masyarakat. Please share...!
0 Comment for "Peran Serta Pendidikan Pesantren dalam Masyarakat"